Pages

Rabu, 25 September 2013

Gejala Awal Kanker Serviks



Selamat datang di website kami , pembahasan kali ini mengenai kanker serviks, gejala awal kanker serviks , ciri ciri kanker serviks,penyebab kanker serviks . penyakit kanker serviks merupakan penyakit mengerikan yang menyebabkan kematian bagi para penderita nya . Oleh sebab itu sebaik nya anda para wanita harus mengenal ciri ciri dan gejala awal penyakit kanker serviks supaya anda dapat melakukan penanganan yang tepat sehingga anda dapat terhindar dari resiko paling berbahaya dari penyakit kanker mematikan ini..Berikut kami jelaskan mengenai gejala awal kanker serviks , ciri ciri penyakit kanker serviks.


Kanker serviks adalah salah satu tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita, juga satu-satunya
penyakit kanker yang dapat ditemukan penyebabnya. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), virus ini dapat menyebar secara langsung dari kontak kulit, masa inkubasinya bisa lebih dari sepuluh tahun, oleh karena itu distadium awal tidak ada gejala apapun, kanker serviks dapat dicegah juga dapat dideteksi, dengan melakukan skrining kanker serviks secara rutin dapat dengan efektif menghindari menderita kanker serviks.
 
Gejala Penyakit Kanker serviks :
1. Terkait dengan erosi serviks : Pada umumnya pasien kanker serviks banyak yang berkaitan dengan erosi serviks, erosi serviks parah adalah penyebab utama terjadinya canceration.
2. Pendarahan kontak : pendarahan kontak adalah gejala kanker serviks yang paling menonjol, sekitar 70%-80% pasien kanker serviks ada timbul gejala pendarahan vagina. Kebanyakan terjadi setelah hubungan badan atau pada saat melakukan pemeriksaan ginekologi atau terlalu memaksa pada waktu buang air besar, ada darah segar bercampur dengan sekresi vagina (keputihan).
3. Pendarahan tidak teratur pada vagina : Wanita usia lanjut yang telah menopause bertahun-tahun, tiba-tiba “menstruasi” lagi tanpa sebab. Jumlah pendarahan tidak banyak, juga tidak disertai dengan gejala sakit pada perut dan pinggang, sangat mudah diabaikan. Sering adanya pendarahan tidak teratur pada vagina ini adalah gejala dini kanker serviks, banyak pasien usia lanjut datang berobat karena gejala ini, harus segera mendapatkan diagnosa dini kanker serviks, melakukan pengobatan secara tepat waktu.
4. Rasa sakit : Perut bagian bawah atau daerah lumbosakral sering terasa sakit, terkadang sakit timbul di perut bagian atas, paha atas dan persendian panggul, setiap saat masa menstruasi, waktu buang air besar atau hubungan badan, rasa sakit akan meningkat, terlebih pada saat infeksi meluas mengarah ke belakang sepanjang ligamen uterosakral atau menyebar sepanjang ligamen luas di bagian bawah, membentuk peradangan kronis jaringan ikat parametrium, pada saat ligamen utama serviks menebal, rasa sakit akan lebih berat. Setiap menyentuh serviks, secara langsung menimbulkan rasa sakit di iliaka fosa, lumbosakral, bahkan ada pasien kanker serviks yang timbul gejala mual.
5. Peningkatan sekresi vagina (keputihan) : Dalam klinis sekitar 75%-85% pasien kanker serviks mengalami peningkatan sekresi vagina dengan berbagai tingkatan. Kebanyakan muncul peningkatan keputihan, belakangan kebanyakan terkait dengan perubahan bau dan warna. Kanker serviks dikarenakan rangsangan dari lesi kanker, fungsi sekretori dari kelenjar serviks meningkat, menimbulkan keputihan seperti lendir. Keputihan abnormal semacam ini, termasuk jumlah yang meningkat dan perubahan karakteristik, adalah gejala dini kanker serviks.

Penyebab Penyakit Kanker Serviks

Penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).  Saat ini terdapat 138 jenis HPV  yang sudah dapat teridentifikasi yang 40 di antaranya dapat ditularkan lewat hubungan seksual. Beberapa tipe HPV virus risiko rendah jarang menimbulkan kanker, sedangkan tipe yang  lain bersifat virus risiko tinggi.  Baik tipe risiko tinggi maupun tipe risiko  rendah dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal pada sel tetapi pada  umumnya hanya HPV tipe risiko tinggi yang dapat memicu kanker. 

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa lebih dari 90% kanker leher rahim disebabkan oleh tipe 16 dan 18. Yang membedakan antara HPV risiko tinggi dengan HPV risiko rendah adalah satu asam amino saja. Asam amino tersebut adalah aspartat pada HPV risiko tinggi dan glisin pada HPV risiko rendah dan sedang (Gastout et al, 1996).  Dari kedua tipe ini HPV 16 sendiri menyebabkan lebih dari 50% kanker leher rahim. Seseorang yang sudah terkena infeksi HPV 16 memiliki resiko  kemungkinan terkena kanker leher rahim sebesar 5%.  Dinyatakan pula bahwa tidak terdapat perbedaan probabilitas terjadinya kanker serviks pada infeksi HPV-16 dan infeksi HPV-18 baik secara sendiri-sendiri maupun bersamaan (Bosch et al, 2002).  Akan tetapi sifat onkogenik HPV-18 lebih tinggi daripada HPV-16 yang dibuktikan pada sel kultur dimana transformasi HPV-18 adalah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan HPV-16.  

Selain itu, didapatkan pula bahwa respon imun pada HPV-18 dapat meningkatkan virulensi virus dimana mekanismenya belum jelas. HPV-16 berhubungan dengan skuamous cell carcinoma serviks sedangkan HPV-18 berhubungan dengan adenocarcinoma serviks.  Prognosis dari adenocarcinoma kanker serviks lebih buruk dibandingkan squamous cell carcinoma. Peran infeksi HPV sebagai faktor risiko mayor kanker serviks telah mendekati kesepakatan, tanpa mengecilkan arti faktor risiko minor seperti umur, paritas, aktivitas seksual dini/prilaku seksual, dan meroko, pil kontrasepsi, genetik, infeksi virus lain dan beberapa infeksi kronis lain pada serviks seperti klamidia trakomatis dan HSV-2 (Hacker, 2000).

Faktor Resiko yang Menjadi Penyebab Kanker Serviks
  • Menurut Diananda (2007), faktor yang mempengaruhi kanker serviks yaitu :
  • Usia > 35 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher rahim.  Semakin tua usia  seseorang, maka semakin meningkat risiko terjadinya kanker laher rahim.
  • Usia pertama kali menikah. Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk  melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun.
  • Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti pasangan.  Berganti-ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya  Human Papilloma Virus (HPV).   Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker.
  • Penggunaan antiseptik.  Kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan  antiseptik maupun deodoran akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker.
  • Wanita yang merokok.  Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker  serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.  Penelitian menunjukkan, lendir serviks pada wanita  perokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada di dalam rokok.  Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping meropakan ko-karsinogen infeksi virus.  Nikotin, mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan,  paru-paru maupun serviks.  Namun tidak diketahui dengan pasti berapa banyak jumlah nikotin yang dikonsumsi yang bisa menjadi penyebab kanker serviks ini.
 

Blogger news

Blogroll

About